Dalam upaya mencari karier dalam instansi pemerintahan Indonesia, seperti CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil), persiapan fisik menjadi hal yang krusial. Sejumlah instansi pemerintah mewajibkan tes fisik sebagai bagian dari seleksi CPNS mereka. Akademi CPNS akan membahas beberapa instansi atau formasi CPNS yang memerlukan tes fisik serta jenis-jenis tes yang diujikan.
1. Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI)
Bakamla RI memerlukan kandidat CPNS untuk menjalani serangkaian tes fisik yang mencakup:
- Praktik lari selama 12 menit
- Push up selama 1 menit
- Sit Up selama 1 menit
- Shuttle Run sebanyak 10 putaran
- Pull Up dan Chinning selama 1 menit
- Renang jarak 50 meter (untuk pria) atau 25 meter (untuk wanita)
Persyaratan ini menunjukkan pentingnya kondisi fisik yang baik untuk menjadi bagian dari Bakamla RI, yang mengawasi keamanan laut di Indonesia.
2. Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia (Kemenkumham)
Kemenkumham juga menerapkan tes Samapta dalam seleksi CPNS-nya, tetapi ada perbedaan dalam tes Shuttle Run. Peserta diwajibkan untuk melakukan Shuttle Run sebanyak 6 X 10 meter, menunjukkan pentingnya ketangkasan fisik dalam konteks tugas-tugas yang berkaitan dengan hukum dan hak asasi manusia.
3. Badan Intelijen Negara (BIN)
Badan Intelijen Negara (BIN) juga melaksanakan tes fisik yang dikenal sebagai tes Samapta, yang mencakup lari, push up, sit up, pull up, chinning, dan Shuttle Run. Namun, BIN menggunakan Shuttle Run 3 X 10 meter sebagai bagian dari seleksi mereka.
4. Kementerian Perhubungan (Kemenhub)
Kementerian Perhubungan biasanya melibatkan seleksi Samapta dalam rangkaian tes CPNS mereka. Namun, setelah pandemi, tes ini diganti dengan tes standar substansi bidang atau CAT (Computer Assisted Test) sebagai alternatif yang lebih aman.
5. Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung)
Kejaksaan Agung menerapkan tes fisik yang mirip dengan tes Samapta. Salah satu perbedaannya terletak pada jenis tes lari. Kejagung menggunakan tes Lari MFT (Multistage Fitness Test), yang melibatkan lari bolak dengan jarak 20 meter dan memiliki 21 tingkatan. Tes ini mengukur daya tahan fisik calon jaksa.
6. Kementerian Pertahanan (Kemhan RI)
Kementerian Pertahanan memerlukan tes lari dengan menempuh jarak 2.400 meter, dan ada pengelompokkan berdasarkan usia peserta. Tes ini menilai daya tahan fisik dalam konteks tugas-tugas pertahanan negara.
Penting untuk mencatat bahwa persiapan fisik sebelum mengikuti tes ini sangat dianjurkan. Ini termasuk berlatih secara teratur dan menjaga kesehatan tubuh. Tes fisik ini bertujuan untuk memastikan bahwa CPNS memiliki kondisi fisik yang memadai untuk menjalankan tugas-tugas mereka dengan baik di berbagai instansi pemerintah Indonesia. Semoga informasi ini membantu Anda dalam mempersiapkan diri untuk sukses dalam seleksi CPNS.