Dalam proses penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Indonesia, kemampuan berbahasa Inggris yang terbukti melalui sertifikat TOEFL telah menjadi faktor krusial. Kementerian-kementerian di Indonesia menetapkan syarat nilai TOEFL sebagai salah satu elemen penilaian dalam seleksi CPNS. Akademi CPNS akan membahas tentang syarat nilai TOEFL CPNS yang telah diterapkan di beberapa Kementrian.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
Kementerian PUPR menempatkan penekanan pada kemampuan berbahasa Inggris dalam seleksi CPNS. Dengan banyaknya formasi yang ditawarkan, kementerian ini mengharuskan para pelamar memiliki sertifikat TOEFL. Skor minimal yang diharuskan bervariasi, seperti TOEFL ITP minimal 450 dan TOEFL IBT minimal 53. Kebutuhan akan bahasa Inggris di kementerian ini terlihat dalam kompleksitas pekerjaan teknis yang melibatkan proyek-proyek infrastruktur.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
Kementerian ESDM juga menjadikan syarat nilai TOEFL sebagai bagian integral dalam penerimaan CPNS. Formasi-formasi tertentu di kementerian ini mengharuskan calon pegawai memiliki sertifikat TOEFL dengan skor minimal 450 atau setara dengan 133 pada Computer Based TOEFL. Kemampuan berbahasa Inggris menjadi penting dalam menghadapi dinamika industri energi dan sumber daya mineral yang seringkali melibatkan kerjasama internasional.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA)
Dalam sektor pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, Kementerian PPPA menetapkan syarat sertifikat TOEFL di semua jabatannya. Skor minimal yang dibutuhkan adalah 400 atau setara dengan 133 pada Computer Based TOEFL dan 45 pada Internet Based TOEFL. Persyaratan ini menunjukkan bahwa kemampuan berbahasa Inggris adalah aset penting dalam mendukung advokasi dan perlindungan hak-hak perempuan dan anak.
Rekomendasi terbaik yang mungkin anda suka bimbel CPNS terbaik untuk membantu kamu lulus meniti karir menjadi ASN.
Kementerian Perindustrian
Kementerian Perindustrian juga mengikutsertakan nilai TOEFL dalam seleksi CPNS untuk beberapa formasi. Persyaratan ini khususnya berlaku untuk jabatan guru, dosen, dan jabatan di Direktorat Jenderal Ketahanan.
Skor minimal yang diperlukan adalah 475 untuk formasi guru dan dosen, dan 500 untuk formasi di unit kerja Direktorat Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional. Kemampuan berbahasa Inggris sangat penting dalam mendukung pertumbuhan dan pengembangan industri nasional.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo)
Kemenkominfo juga menegaskan pentingnya kemampuan berbahasa Inggris dalam beberapa formasi CPNS. Para pelamar diwajibkan memiliki sertifikat TOEFL yang dikeluarkan dalam waktu maksimal 2 tahun sejak diterbitkan. Persyaratan skor TOEFL bervariasi, termasuk TOEFL Prediction minimal skor 400, TOEFL IBT minimal skor 32, TOEFL ITP/PBT minimal skor 400, dan TOEFL CBT minimal skor 97. Dalam era informasi dan komunikasi global, kemampuan bahasa Inggris mendukung efektivitas komunikasi di sektor ini.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu)
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menetapkan standar yang lebih tinggi dalam hal nilai TOEFL. Dalam tugas diplomasi dan hubungan internasional, kemampuan bahasa Inggris yang unggul sangat penting. Skor minimal yang diterima adalah 550 untuk TOEFL PBT/ITP/EPT dan TOEFL Prediction.
Untuk TOEFL IBT, skor minimal yang dibutuhkan adalah 80, sedangkan TOEFL CBT memiliki skor minimal 214. Dalam lingkungan yang penuh dengan perwakilan internasional, kemampuan berbahasa Inggris yang kuat adalah suatu keharusan.
Dalam kesimpulannya, nilai TOEFL telah menjadi faktor penentu dalam proses seleksi CPNS di berbagai kementerian. Persyaratan ini mencerminkan perlunya kemampuan berbahasa Inggris dalam lingkungan kerja yang semakin global dan kompetitif. Dari sektor pekerjaan umum hingga diplomasi, kemampuan bahasa Inggris memiliki peran penting dalam mendukung tugas-tugas kementerian-kementerian tersebut.
